Launching Eksklusif

Ebook "Gambar Pohon dan Interpretasi"

Hanna Widjaja
Purna Dosen Psikologi UNPAD

Halo, Sahabat Motekar! đź‘‹

“Gambar Pohon dan Interpretasi” kini hadir dalam versi digital yang lebih praktis, dilengkapi dengan revisi terbaru agar pembelajaran Tes Baum jadi makin mendalam. 

📖Mengapa E-Book ini penting untuk Anda? 

Tes Baum (Tes Gambar Pohon) adalah salah satu teknik proyektif yang sering digunakan dalam asesmen psikologi.  Melalui E-Book ini, Anda akan diakan memahami makna simbolis, aspek kepribadian, dan diinamika psikologis yang tergambar dari setiap detail pohon. Versi digital memudahkan Anda untuk belajar secara fleksibel, tanpa perlu repot membawa buku fisik. 

✨Cocok digunakan sebagai bahan belajar, dan referensi praktik. 

✨Dirancang khusus untuk membantu mahasiswa profesi psikologi maupun piskolog memperdalam pemahaman tentang tes Grafis Baum dan cara interpretasinya. 

Hari
Jam
Menit
Detik
Sedang Berlangsung

LAUNCHING EXCLUSIVE

Materi yang akan dipelajari:

Pengertian Tes Proyeksi dan Perbedaannya dengan Tes yang Lain

Perkembangan dan Standarisasi Tes Pohon, Simbol, Tanda, Ciri dan Interpretasi

Makna dan Interpretasi

Profil Penulis

Dr. Hanna Widjaja, Psi

Penulis

Dr. Hanna Widjaja,Psi adalah staf pengajar Fakultas Psikologi Unpad sejak tahun 1978, yaitu pada program Sl. Sejak tahun 90-an juga mengajar pada Fakultas Pasca Sarjana, bidang Studi Magister Psikologi Perkembangan (Sains) dan Magister Psikologi Profesi, selain pada Program Studi Doktor Psikologi. Disamping itu sejak tahun 2007 menjadi pengajar di Universitas Pendidikan Indonesia pada Program Studi Magister Matematika. Pernah mengajar pada beberapa Program Studi Psikologi lainnya seperti Sl Psikologi Atmajaya dan Jayabaya serta Magister Psikologi Profesi Universitas Kristen Maranatha.
Sebagai psikolog, ia turut dalam berbagai kegiatan, seperti pendampingan Anak Korban Kerusuhan di Pulau Ternate (2002 dan 2003) serta Pulau Halmahera (2004). Bergabung dalam Biro Psikologi ‘Persona’ di Bandung.
Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah seperti penelitian (a.l. Operation Raleigh sebagai ilmuwan; penelitian Vit. A di RSHS bersama peneliti dari Johns Hopkins) maupun berpartisipasi dalam seminar/konferensi baik di dalam maupun di luar negeri (a.l. ISSBD 2000 di Beijing, Himpsi 2007 di Bali).

Sinopsis

Sebelum manusia purba mulai mengenal budaya menulis ia sudah membuat gambar-gambar di dinding gua. Gambar-gambar itu diciptakan atas dasar impresi mengenai binatang-binatang buruannya, yang kemudian diekspresikan kembali secara grafis reproduktif. Makna dan nilai ciptaan dengan tangan tersebut belum dapat disebut art, sebab lebih terkait dengan suatu mystic experience bahwa ia dengan demikian dapat “menguasai binatang buruan dengan tangan dan senjatanya”. Dengan berkembangnya budaya menggambar menjadi budaya menulis, endapan ekspresi mistik berubah menjadi wahana komunikasi. Gambar dimaksudkan sebagai lambang dari suatu impresi mengenai suatu kenyataan, yaitu menurut makna yang hendak diungkapkan secara denotatif maupun konotatif.

Sebatang pohon juga memiliki makna tersendiri di dalam kebudayaan-kebudayaan manusia, yaitu menurut kegunaan yang diberikan dalam berbagai situasi dan kebutuhan. Pohon secara simbolis melambangkan kehidupan, yang berakar di dalam tanah sebagai sumber zat energinya dan tumbuh menjulang ke arah matahari yang mengolah energi itu menjadi kehidupan. Maka dipandang dari sudut budaya dan psikologi, gambar pohon dapat dipakai sebagai wahana simbolik kehidupan, seperti dihayati oleh subjek yang membuatnya. lni yang tcrjadi dalam hal penggunaan gambar pohon sebagai wahana psikodiagnostik, setelah memperoleh kesahihan melalui langkah-langkah eksperimentai dan nomohetic.

Dengan ikhtiar Dr. Hanna Widjaja, Psikolog, menulis dan menyusun buku “Gambar Pohon” ini, diperoleh sarana psikodiagnostik menurut teknik Ausdrucksverfahren (R.Heiss) yang berarti “teknik pernyataan” dan yang mengandung unsur-unsur ekspresi dan proyeksi dari subjek yang menggambarnya. Penulis ini tidak hanya bersandar pada buku Baumtest dari Karl Koch, namun juga memperkaya aspek interpretasinya dengan pengalaman pribadi selama bekerja sebagai psikolog. Oleh karena penggunaan Baumtest ini dengan sendirinya harus beranjak dari pengetahuan psikologi dalam arti kata seluas-luasnya, dan juga kompetensi psikodiagnostik yang bertanggung jawab, maka buku ini tidak dapat dipakai sebagai semacam “primbon” saja untuk mengumpulkan silat-sifat lepas pada seseorang, dengan risiko menciptakan distorsi-distorsi mengenai kepribadian orang tersebut. Langkah seperti itu merupakan tindakan tidak etis. Maka dengan senang hati saya sambut buku ini dan Penyebarannya ke lingkungan psikolog dan mahasiswa

Diperuntukan kepada

Psikolog

Mahasiswa Profesi Psikologi


Launching Eksklusif

Dapatkan Ebooknya sekarang! 

Hari
Jam
Menit
Detik
Sedang Berlangsung